22 April 2013, member-member ini diangkat menjadi Senbatsu dan mendapatka kesempatan untuk berpartisipasi dalam single RIVER:
Akicha, Ayana, Beby, Delima, Kinal, Gaby, Haruka, Jeje, Ve, Melody, Nabilah, Rena, Dhike, Rica, Shania, Stella.
Daripada membahas kenapa member-member diatas bisa masuk; penjelasan singkat lebih dibutuhkan daripada sebuah analisa panjang:
• Akicha dan Haruka adalah member AKB yang ditransfer ke JKT. Tidak
sopan kalau mereka tidak berpartisipasi dalam single atau album.
• Melody, Shania, dan Nabilah bisa dibilang center JKT48. Nama mereka
bertiga lebih terkenal dibandingkan nama-nama member yang lain dan
mereka lebih dikenal masyarakat umum.
• Kinal adalah kapten dari Team J.
• Ayana, Beby, Ve, Rena, Dhike dan Stella adalah member-member yang
bisa dibilang kesayanan pihak official dan sudah membuktikan kalau usaha
mereka sesuai dengan harapan yang diberikan.
• Jeje, Delima, Gaby dan Rica adalah member yang membuktikan kerja keras mengalahkan hal-hal umum.
Lalu kenapa Cindy, Diasta, Frieska, Ghaida, Sendy, Sonia dan Sonya tidak
bisa ikut? Ada alasan sendiri dan ini adalah ANALISA dari apa yang
terjadi pada setiap member:
Diasta vakum hampir 6 bulan sejak Senshuraku (good bye stage) Pajama
Drive October 2012 dan baru berpartisipasi di theater April pertengahan
2013. Pihak official tidak memberikan keterangan apa-apa tentang
vakum-nya Diasta dan banyak fans yang berspekulasi sejak dia ‘resmi’
menghilang dari jadwal. Hanya perpartisipasi dalam event ‘NHK Kōhaku Uta
Gassen 2012’ dan ‘Konser JKT48 Warnai Harimu’, tidak tampil di theater,
tidak berpartisipasi di iklan; nama Diasta berada di urutan terbawah
Team J dalam hal popularitas. Belum lagi karena vakum yang lama, Diasta
harus memulai semuanya dari awal lagi. Latihan dance, vocal, koreo dan
blocking dari awal tidak memungkinkan baginya untuk berpartisipasi dalam
pembuatan single yang baru karena Diasta harus memfokuskan semua
perhatiannya pada partisipasi di theater JKT48. Itulah sebabnya bagi
pihak JOT, Diasta adalah ‘Not a choice to begin with’.
Ghaida juga merasakan vakum dalam waktu yang cukup lama pada tahun 2013.
Apakah keputusan vakum dari dia pribadi atau bukan, itu memang membuat
performanya menurun, tapi berita baiknya dengan waktu vakum itu, Ghaida
mempunyai waktu lebih untuk memulihkan kesehatannya yang menurun.
Sehingga saat balik theater, Ghaida bisa mengejar ketinggalan pengalaman
perform theater dengan kesehatan yang lebih baik. Yang menjadi
permasalahan adalah Ghaida memutuskan untuk berhenti di akhir tahun 2012
dan membatalkan keputusan itu pada awal tahun 2013.
Ghaida menghancurkan sendiri hubungan dengan pihak JOT. Jadi wajar saja
kalau pihak JOT tidak memasukan nama Ghaida ke dalam project-project
mereka; baik itu acara on-air, off-air, event besar atau hal-hal lainnya
yang butuh perencanaan matang. Kalau berpikir dari posisi JOT pun,
mereka harus mengambil langkah aman kalau Ghaida lagi-lagi mengambil
keputusan sepihak dan bisa merugikan pihak JOT dan investor. Sehingga
saat ini yang terbaik adalah mengesampingkan nama Ghaida dan
mengevaluasi bagaimana sikap dan kerja-samanya sebelum namanya bisa
dimasukan kembali ke dalam project-project selanjutnya. Dan juga saat
ini Ghaida harus membangun hubungan yang hancur dengan pihak JOT dari
awal. Itulah sebabnya bagi JOT, Ghaida berada di posisi ‘Under further
surveillance and evaluation’.
Sonya juga vakum tapi dalam waktu yang sebentar, tapi tidak selama
Diasta atau Ghaida. Walau pun begitu, Sonya jarang berpartisipasi dalam
theater karena kebetulan dia mendapatkan blocking yang sama dengan
Haruka dan saat itu dia belum mendapatkan blocking baru. Saya pribadi
tidak tahu menahu ada apa antara Sonya dengan JOT tapi kalau dari hasil
pengamatan dan analisa; kemungkinan saat ini hubungan Sonya dengan pihak
JOT belum terlalu baik. Dulu hubungan Sonya dengan JOT baik, sampai
pada satu waktu hubungan kedua belah pihak retak. Akhir tahun 2011
sampai awal tahun 2012, Sonya selalu dibawa ke Jepang untuk acara-acara
besar AKB48 tapi itu berhenti ketika member berpartisipasi di konser
Saitama Super Arena. Semenjak itu Sonya tidak pernah lagi dibawa ke
Jepang untuk joint concert apapun.
Satu-satunya analisa yang terlintas adalah Sonya akan menjadi terlalu
kuat kalau terlalu mendapatkan perhatian dari JOT. Lepas kendali akan
artis yang dipegang adalah ketakutan utama dari pihak agency dan mungkin
bagi JOT, Sonya adalah salah satu yang paling cepat lepas control kalau
mereka tidak berhati-hati dengannya. Tapi kalau melihat bagaimana
hubungan JOT dengan Sonya saat ini; hubungannya mungkin sudah lebih
baik. Belakangan ini Sonya banyak diajak pihak JOT untuk acara-acara
penting seperti radio show, juru bicara kalau ada interview, dan pergi
ke luar kota. Kalau Sonya belum bisa berpartisipasi dalam single RIVER,
ini berarti Sonya berada di posisi ‘In process of decisive answer’.
Kemungkinan Frieska dan Sonia untuk berpartisipasi dalam single akan
sangat kecil selama keduanya berada di dalam tim yang sama dengan kedua
kakak mereka. Terimalah, itu fakta paling menyakitkan dari sebuah
kenyataan berada di tim yang sama. Sungguh sebuah kebetulan sekali
karena Melody dan Stella mendapatkan lebih banyak kasih sayang dari
pihak official dibandingkan kedua adik mereka. Kebetulan juga dalam segi
perkembangan Sonia dan Frieska bertolak belakang. Jika Sonia sudah
mengungguli sang cici dalam semua bidang, Frieska memang masih di bawah
sang kakak walau sedikit jarak sudah terkejar.
Dari sini sudah menjadi sebuah bukti bahwa perkembangan Sonia pun tidak
akan dilihat oleh pihak official. Kerja keras Sonia di MC, dance,
bernyanyi, blocking, penguasaan lagu dan tekad; semuanya tidak berlaku
di mata JOT. Beberapa teman bilang Sonia sangat ingin tampil theater
kalau ada kesempatan dan dia selalu memanfaatkan itu. Tapi sekali lagi
untuk hal seperti ini, Sonia belum tentu akan mendapatkan hal yang ingin
dia minta. Kenapa? Karena pihak official lebih banyak menginvestasikan
uang mereka untuk Stella. Stella lebih banyak dikenal oleh public dan
investor; sebaliknya Sonia yang berkembang belum tentu dikenal oleh
masyarakat umum dan para investor. Sedikit yang mau mengakui kerja keras
Sonia dan sebagai pemegang keputusan bisnis JOT melihat Sonia bukanlah
pilihan yang aman. Itulah sebabnya JOT lebih baik melanjutkan untuk
menggunakan Stella sebagai ujung tombak promosi dibandingkan Sonia.
Frieska berbeda dengan image
Melody yang dibangun dengan susah payah oleh pihak JOT. Berbagai macam
promosi dan relasi dibangun dengan usaha keras Melody dan Frieska tidak
mendapatkan kesempatan yang sama. Entah karena sikap Frieska yang memang
santai atau tidak, Frieska tidak terlihat seperti tipe yang meminta
untuk bisa hadir dalam acara-acara tertentu atau ingin tampil theater
atas dasar keinginan sendiri. Sehingga pihak JOT pun tidak akan
memberikan kesempatan pada dirinya karena Frieska tidak menunjukan
keinginan lebih. Sehingga sebagai pemegang keputusan, JOT merasa lebih
baik mereka mengalokasikan dana dan waktu pada Melody daripada
mengembangkan Frieska. Hasil yang didapat dari investasi pada Melody
pasti lebih baik dan lebih memuaskan daripada menaruh semua pada
Frieska.
Mendapatkan perlakuan khusus; Frieska dan Sonia adalah ‘special case to be overlook because of their respective sister’.
Cindy dan Sendy bukan tidak berkembang; keduanya juga berkembang
dibandingkan dengan set list Pajama Drive. Mereka banyak berpartisipasi
dalam event off-air dan on-air. Keduanya punya daya tarik masing-masing
yang tidak kalah hebat dibandingkan member-member yang lain. Keduanya
menjadi ‘master’ di unit song masing-masing dan group song tapi di saat
berada di posisi tertinggi keduanya menjadi ‘I am at the top of my
skill’ tanpa mereka sadari.
Banyak yang bilang vocal keduanya tidak cocok. Secara vocal, sebenarnya
sih bisa cocok karena seorang audio-mixer bisa saja menyesuaikan lagu
untuk bisa cocok dengan member-member dengan range vocal berbeda-beda.
Percayalah Sendy punya range vocal jauh lebih luas dibandingkan member
lain sehingga dia bisa membaur dengan cepat. Cindy pun punya suara asli
tidak setinggi yang ada di atas stage, sehingga bernyanyi di nada yang
rendah dengan tempo yang cepat pun belum tentu menyulitkannya. Bicara
dance pun, keduanya tidak kalah hebat dibandingkan yang lain. Bicara
ekspresi dan stamina pun keduanya juga tidak bisa dianggap remeh.
Ada juga yang bilang image loli Cindy dan image sexy-montok Sendy tidak
cocok, tapi itu tidak terbukti karena dari 16 member untuk single RIVER;
beberapa juga tidak cocok secara image. Lalu alasan terutama Cindy dan
Sendy tidak terpilih menjadi pertanyaan besar karena sejak awal hanya 14
member dari 21 member ‘asli’ JKT48 yang bisa berpartisipasi. 2 slot
sudah disiapkan khusus untuk Akicha dan Haruka. Secara theory dan bukti
lapangan, keduanya lebih dari cukup untuk masuk ke dalam jajaran
Senbatsu.
Maka satu-satunya pilihan yang tersisa adalah Cindy dan Sendy ‘sengaja’
ditahan oleh pihak JOT karena mereka sudah terlalu kuat. Bisa dibilang
kalau kedua member ini tidak berada di daftar member yang mau di-push
oleh pihak JOT dan eksistensi mereka berdua berkembang seiring
berjalannya waktu dan sulit diatur kalau kondisi terus berjalan.
Keduanya mungkin mengalami kasus yang sama dengan Sonya, hanya saja
pihak JOT mengorbankan kedua member ini untuk memberi tempat kepada
member-member yang lebih mudah diatur perkembangannya. Atau bisa juga
mereka menjadi substitusi untuk Akicha dan Haruka ketika mereka tidak
ada di Indonesia.
Cindy dan Sendy adalah ‘sacrifice for two ‘members’ to join the single’.
Source: http://kazurro692.tumblr.com/post/48671884513/hanya-mereka-yang-tidak-bisa-ikut-jkt48-first-single & http://kicauandante.blogspot.com
0 komentar: